Bismillah...
Kayaknya udah lama sekali ea nggak nulis, waktu itu sempet males karena suatu alasan. Akan tetapi walau bagaimanapun menulis sudah merupakan hoby penulis dari sejak masih sekolah, jadi sekarang rasanya kangen pingin nulis lagi.
Nah... siapa nih kawan-kawan yang pernah nonton serial animasi upin ipin? bahwa ada salah satu episodnya yang mana ada salah satu murid yang bertanya pada gurunya. Kurang lebihnya gini ea " hoby itu apa cikgo?" sang cikgo menjawab "hoby itu ialah sesuatu yang dilakukan diwaktu lapang dan berfaedah". Kurang lebih hoby artinya adalah sesuatu yang dilakukan diwaktu luang dan bermanfaat. Jadi, penulis berharap selain menulis bermanfaat untuk dirinya sendiri yaitu merasa senang atau terhibur. Penulis juga berharap tulisannya bermanfaat buat pembaca sekalian ea.
Terus apa ea yang akan kita bahas hari ini? tentu udah dibaca judulnya kan kawan. ea...bunga bagai rumput liar yang bahkan mungkin memang kita anggap sebagai rumput liar yang apabila tumbuh dipekarangan rumah kita biasanya bakal kita bersihkan. Nah bunga yang biasanya kita pandang sebelah mata ini, setelah di jepret ternyata hasilnya menurut panulis alangkah indahnya... masih mending ea kalau kita pandang bunga ini sebelah mata karena biasanya kita malah gak ngeliatin atau malah nggak ngeh alias nggak nggelebo. Yah bahasanya gado-gado, tapi gado-gado rasanya enak kan? krak krak krak krak siapa yang nggak tau gado-gado? klik disini nih krak krak krak ngerasa konyol katawa ketiwi sendiri ea kayak orang...orang apa hayo. Mesti mikirnya kayak orang gila ea hehehe eiiit... jangan salah orang gila sekarang kalau aku perhatiin ada yang jalan sambil marah-marah, ada yang jalan sambil ngomong terus, ada yang jalan sambil bawa plastik kalau pembaca ada yang satu kampung sama penulis pasti tau nih orang gila ni namanya siapa yang pasti justru orang waras jaman now yang kayaknya lebih sering senyum-senyum dan ketawa ketiwi sendiri misal nelfon sambil jalan sambil ketawa, duduk sambil hp-hpan juga senyum-senyum padahal cuma sendiri iya kan...iya kan...hayo yang lagi baca ngerasa nggak hihihi
Kembali ke bunga bagai rumput liar ea jadi biasanya kita lagi jalan aja nggak ngeliatin apalagi naik motor apalagi nih naik mobil kalau bagi pembaca mungkin mobil pribadi ea tapi bagi penulis maksudnya mobil angkot krak krak krak kenapa ketawa? ea karena ditempat tinggal penulis sekarang misalkan mau kepasar angkotnya banyak, bis kecil ada, bis sedang juga ada. Sedangkan ditempat penulis dibesarkan misalkan mau kepasar aja susah nyari angkotnya bahkan sepertinya sekarang mobil angkot sudah tidak ada yang beroperasi lagi. Jadi kalau mau kemana-mana mesti naik ojek padahal biaya ojek dua kali lipat dari naik angkot ea. Jadi nikmat mana lagi yang kita dustakan? apalagi jika sudah punya motor sendiri, bisa nyetir motornya sendiri, apalagi sudah punya mobil sendiri. Nikmat mana lagi yang kita dustakan? Apalagi bisa ngeliat hasil potretan bunga bagai rumput liar ini
Bagaimana...indahkan??? indahkan??? bagi yang masih ngerasa biasa aja disimak ea karena dari melihat bunga bagai rumput liar itu saja tersimpan nikmat yang luar biasa. Apa itu? ialah dua mata kita sehingga melalui nikmat dua mata itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganugerahkan kita penglihatan sehingga kita saat ini bisa melihat gambar bunga tersebut dan membaca postingan ini, melalui dua mata itu pula kita bisa membedakan antara air putih, kopi dan susu. Kita bisa nonton tv dari anime, berita, pengajian dan lain sebagainya. Kita juga bisa baca dan melihat foto temen kita di sosmed, kita bisa berjalan lihat kanan kiri ada motor apa nggak. Kita bisa membedakan antara uang seribu,sepuluh ribu,seratus ribu dan jumlah rupiah lainnya. Dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Itu baru manfaat nikmat dari dua mata saja belum panca indra dan anggota tubuh lainnya.
Subhanallah begitu banyak nikmat yang mesti kita syukuri ea kawan walaupun terkadang saat kita menghadapi ujian kita lebih fokus dengan ujian tersebut dan lupa dengan nikmat-nikmat yang kita miliki maka dari itu penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat. Bukan berarti penulis orang yang pandai bersyukur ea. Penulis juga manusia biasa yang terkadang lupa dan terkadang ingat untuk bersyukur, manusia biasa yang berlumur dosa, manusia biasa yang masih sangat dangkal ilmunya, namun tidak ada salahnya kita untuk saling mengingatkan dan tidak ada kata terlambat untuk meninggalkan yang mungkar dan menjalankan yang makruf. Tidak ada kata terlambat untuk meninggalkan keburukan dan melakukan kebaikan. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi.
Jadi yuk mari kita bersyukur
Alkhamdulillah...
Alkhamdulillah...
Alkhamdulillahi Robbil Alamin
Demikian kawan tulisan yang termasuk dalam katagori" dibalik rasa syukur selalu ada keindahan" semoga bermanfaat aaamiiin...
Kembali ke bunga bagai rumput liar ea jadi biasanya kita lagi jalan aja nggak ngeliatin apalagi naik motor apalagi nih naik mobil kalau bagi pembaca mungkin mobil pribadi ea tapi bagi penulis maksudnya mobil angkot krak krak krak kenapa ketawa? ea karena ditempat tinggal penulis sekarang misalkan mau kepasar angkotnya banyak, bis kecil ada, bis sedang juga ada. Sedangkan ditempat penulis dibesarkan misalkan mau kepasar aja susah nyari angkotnya bahkan sepertinya sekarang mobil angkot sudah tidak ada yang beroperasi lagi. Jadi kalau mau kemana-mana mesti naik ojek padahal biaya ojek dua kali lipat dari naik angkot ea. Jadi nikmat mana lagi yang kita dustakan? apalagi jika sudah punya motor sendiri, bisa nyetir motornya sendiri, apalagi sudah punya mobil sendiri. Nikmat mana lagi yang kita dustakan? Apalagi bisa ngeliat hasil potretan bunga bagai rumput liar ini
Bagaimana...indahkan??? indahkan??? bagi yang masih ngerasa biasa aja disimak ea karena dari melihat bunga bagai rumput liar itu saja tersimpan nikmat yang luar biasa. Apa itu? ialah dua mata kita sehingga melalui nikmat dua mata itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganugerahkan kita penglihatan sehingga kita saat ini bisa melihat gambar bunga tersebut dan membaca postingan ini, melalui dua mata itu pula kita bisa membedakan antara air putih, kopi dan susu. Kita bisa nonton tv dari anime, berita, pengajian dan lain sebagainya. Kita juga bisa baca dan melihat foto temen kita di sosmed, kita bisa berjalan lihat kanan kiri ada motor apa nggak. Kita bisa membedakan antara uang seribu,sepuluh ribu,seratus ribu dan jumlah rupiah lainnya. Dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Itu baru manfaat nikmat dari dua mata saja belum panca indra dan anggota tubuh lainnya.
Subhanallah begitu banyak nikmat yang mesti kita syukuri ea kawan walaupun terkadang saat kita menghadapi ujian kita lebih fokus dengan ujian tersebut dan lupa dengan nikmat-nikmat yang kita miliki maka dari itu penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat. Bukan berarti penulis orang yang pandai bersyukur ea. Penulis juga manusia biasa yang terkadang lupa dan terkadang ingat untuk bersyukur, manusia biasa yang berlumur dosa, manusia biasa yang masih sangat dangkal ilmunya, namun tidak ada salahnya kita untuk saling mengingatkan dan tidak ada kata terlambat untuk meninggalkan yang mungkar dan menjalankan yang makruf. Tidak ada kata terlambat untuk meninggalkan keburukan dan melakukan kebaikan. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi.
Jadi yuk mari kita bersyukur
Alkhamdulillah...
Alkhamdulillah...
Alkhamdulillahi Robbil Alamin
Demikian kawan tulisan yang termasuk dalam katagori" dibalik rasa syukur selalu ada keindahan" semoga bermanfaat aaamiiin...
0 Response to "Bunga bagai rumput liar, alangkah indahnya"
Post a Comment