Selalu Ada Rizki, Dalam Menuntut Ilmu. Kisah Nyata.

Selalu ada rizki, dalam menuntut ilmu.

Hal ini telah dijelaskan oleh sebuah hadist, namun yang akan dibahas disini adalah salah satu kisah mengenai hal tersebut. Ini dia kisahnya :

Jadi, suatu hari ada seorang anak bernama Lia, sejak kecil ia sudah terpisah dari kedua orang tuanya, karena masing-masing pergi untuk mengais rizki. jadi, ketika itu ia tinggal bersama nenek, kakek, adik dan kedua pamannya. Namun setelah lulus sekolah tingkat dasar, paman keduanya ini pergi ke luar kota untuk mengais rizki, yang ketika itu sangat rajin membantu orang tua, rajin ibadahnya, punya banyak teman, dan yang pasti terkesan sangat baik di mata Lia karena Ia sangat baik, pekerja keras, cekatan, pecinta binatang dan tumbuh-tumbuhan dan masih banyak lagi hal-hal yang baik dimata Lia. Sedangkan nenek dan kakek Lia adalah seorang petani yang pastinya tiap hari berjuang keras juga melawan teriknya matahari atau dinginnya hujan di sawah. Selain menjaga Lia dan adiknya, nenek Lia selalu bangun pagi-pagi sekali untuk memasak dan membuat gorengan yang kemuadian dijual berkeliling didesa tempat tinggal dan desa tetangga. Jadi betapa mulia dan berjuang kerasnya sang nenek selain mesti menjaga Lia dan adiknya yang masih kecil, menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, berkeliling mencari rizki dengan berjualan gorengan, kemudian sang nenek juga menjadi seorang petani yang kesehariannya disawah.

Sewaktu Lia sudah mulai sekolah, terkadang neneknya sudah pergi untuk mencari rizki, namun sebelumnya sang nenek sudah berpamitan kapada Lia, bersalaman, memberi uang saku, sambil mendoakan Lia menjadi anak yang cerdas. Dan ketika sekolah tingkat dasar, walaupun tidak pernah peringkat satu, karena peringkat satu selalu diperoleh temannya bernama Fia. Namun Lia sering mendapat peringkat tiga besar atau setidaknya lima besar. Namun setelah lulus sekolah tingkat dasar, karena situasi dan kondisi keuangan keluarganya ketika itu, neneknya sudah tidak sanggup untuk membiayai ke sekolah tingkat selanjutnya. lagi pula kedua pamannya tiada yang melanjutkan lagi setelah lulus sekolah tingkat dasar. Walaupun neneknya tahu betapa besar keinginan Lia untuk melanjutkan sekolahnya waktu itu, namun ia hanya bisa pasrah. Dan seiring berjalannya waktu, Liapun harus menerima kenyataan bahwa ia sudah tidak bisa melanjutkan sekolah, Namun setelah dua minggu berlalu, ibunya pulang. Dan setelah mendengar cerita neneknya bahwa Lia sangat ingin melanjutkan sekolah, ibunya mengajak Lia untuk tinggal bersamanya diluar kota, agar bisa melanjutkan sekolah. Dengan berat hati serta bercucuran air mata, Lia dan neneknyapun berpisah.


Ibu dan ayah Lia sudah berpisah, dan hal itu Lia ketahui ketika kelas 4 sekolah tingkat dasar. Jadi ketika ia melanjutkan sekolah, kedua orang tuanya masing-masing telah berkeluarga lagi. Sehingga ketika itu ia tinggal bersama ibu dan ayah tirinya. Namun 4 setengah tahun kemudian ibu Lia meninggal dunia. Sehingga Liapun kembali pulang kekampung halamannya untuk tinggal kembali bersama neneknya. Meskipun dalam hati masih ingin melanjutkan sekolah, namun Karena mengetahui situasi dan kondisi keuangan keluarganya yang kurang mampu, maka Liapun memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya. Yang ketika itu sudah kelas dua semester dua, di sekolah tingkat atas. Namun ketika itu Fia, temannya sewaktu sekolah dasar, yang selalu mendapat peringkat pertama datang kerumah Lia. Memotivasi Lia, kemudian Liapun ingat dengan yang pernah disampaikan gurunya bahwa kurang lebih " selalu ada rizki dalam menuntut ilmu ". Sehingga Alkhamdulillah ketika itu walaupun dalam kondisi ekonomi yang kurang mampu, Lia memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya kembali, namun ia akan berusaha agar tidak merepotkan keluarganya.


Bersambung ke Part 2

0 Response to "Selalu Ada Rizki, Dalam Menuntut Ilmu. Kisah Nyata."

Post a Comment